Rabu, 03 Juni 2020

Pt 100 Calibrator

Pt 100 Calibrator
Pt 100 Calibrator

Pt100 Calibrator

PT100 Calibrator merupakan salah satu variasi sensor temperatur yang terkenal dengan keakurasiannya. PT100 termasuk kelompok RTD (Resistive Temperature Detector) dengan koefisien temperatur positif, yang berarti skor resistansinya naik seiring dengan naiknya temperatur. PT100 terbuat dari logam platinum. Oleh maka namanya dimulai dengan ‘PT’. Disebut PT100 sebab sensor ini dikalibrasi pada temperatur 0°C pada skor resistansi 100 ohm. Ada juga PT1000 yang dikalibrasi pada skor resistansi 1000 ohm pada temperatur 0°C.

Menurut keakurasiannya, terdapat dua variasi PT100, merupakan Class-A dan Class-B. PT100 Class-A mempunyai kecermatan ±0,06 ohm dan PT100 Class-B mempunyai kecermatan ±0,12 ohm. Keakurasian ini menurun seiring dengan naiknya temperatur. Kecermatan PT100 Class-A bisa menurun sampai ±0,43 ohm (±1,45°C) pada temperatur 600°C, dan PT100 Class-B bisa menurun sampai ±1,06 ohm (±3,3°C) pada temperatur 600°C.

PT100 variasi DIN (Standard Eropa) mempunyai resolusi 0,385 ohm per 1°C. Jadi resistansinya akan naik sebesar 0,385 ohm untuk tiap-tiap kenaikan temperatur 1°C. Untuk mengevaluasi temperatur secara elektronik menerapkan sensor temperatur PT100, maka kita patut mengeksitasinya dengan arus yang tidak boleh melebihi skor 1mA. Hal ini sebab apabila dialiri arus melebihi 1 mA, maka akan muncul efek self-heating. Jadi, seperti layaknya bagian resistor, maka kelebihan arus akan diubah menjadi panas. Alhasil hasil penilaian menjadi tidak pantas lagi.

Macam Macam PT100 Calibrator


Oke, segera saja, berikut merupakan rangkaian sensor temperatur PT100 dengan sumber arus menerapkan IC LM317 dan dilengkapi dengan rangkaian penguat tidak-membalik menerapkan IC LM358.

Untuk mendapatkan arus eksitasi sebesar 1 mA, maka VR4 diputar-putar sampai skor arus yang mengalir ke sensor sebesar 1 mA. Poin arus 1 mA ini juga bertujuan untuk memudahkan dalam progres perhitungan konversi dari tegangan menjadi temperatur. Perhatikan ilustrasi berikut ini.
Pada temperatur 0°C, resistansi PT100 merupakan 100 ohm.

IC LM358 berfungsi sebagai penguat tidak-membalik dengan unsur penguatan yang bisa dikontrol menerapkan VR3.  Penguatan diperlukan untuk memperbesar jangka atau skala penilaian dengan tujuan memudahkan progres penilaian. Tapi demikian, bukan berarti unsur penguatan terbaik merupakan yang sebesar-besarnya. Unsur penguatan disesuaikan dengan jangkauan penilaian sensor pada aplikasi cara dan juga disesuaikan dengan jangkauan tegangan ADC yang dipakai.

ADC0804 dioperasikan secara cuma-cuma-running sehingga secara kontinyu menjalankan konversi data tegangan menjadi data komputerisasi 8-bit. Keluaran ADC0804 siap dibaca oleh mikrokontroler.
Rangkaian ini sudah diuji dan dipakai pada cara dengan hasil yang memuaskan. Metode ini juga sudah dimaksimalkan menjadi terkendali jarak jauh menerapkan menerapkan saluran transmisi current-loop 20mA. Metode menerapkan mikrokontroler AT89S52.

Memahami cara mengkalibrasi sensor PT100 benar-benar penting. Sensor temperatur PT100 dan variasi probe temperatur RTD lainnya pantas dengan standar yang disetujui secara internasional, melainkan penting untuk mengenal bahwa standar cuma mengendalikan spesifikasi unsur penginderaan yang dipakai. Bangunan perakitan sensor temperatur menambahkan banyak bagian lain yang berpotensi memberi pengaruh kecermatan sensor keseluruhan.

PT100 merupakan salah satu variasi sensor temperatur yang terkenal dengan keakurasiannya. PT100 termasuk kelompok RTD (Resistive Temperature Detector) dengan koefisien temperatur positif, yang berarti skor resistansinya naik seiring dengan naiknya temperatur. PT100 terbuat dari logam platinum. Oleh maka namanya dimulai dengan ‘PT’. Disebut PT100 sebab sensor ini dikalibrasi pada temperatur 0°C pada skor resistansi 100 ohm. Ada juga PT1000 yang dikalibrasi pada skor resistansi 1000 ohm pada temperatur 0°C.

Menurut keakurasiannya, terdapat dua variasi PT100 Calibrator, merupakan Class-A dan Class-B. PT100 Class-A mempunyai kecermatan ±0,06 ohm dan PT100 Class-B mempunyai kecermatan ±0,12 ohm. Keakurasian ini menurun seiring dengan naiknya temperatur. Kecermatan PT100 Class-A bisa menurun sampai ±0,43 ohm (±1,45°C) pada temperatur 600°C, dan PT100 Class-B bisa menurun sampai ±1,06 ohm (±3,3°C) pada temperatur 600°C.

PT100 variasi DIN (Standard Eropa) mempunyai resolusi 0,385 ohm per 1°C. Jadi resistansinya akan naik sebesar 0,385 ohm untuk tiap-tiap kenaikan temperatur 1°C. Untuk mengevaluasi temperatur secara elektronik menerapkan sensor temperatur PT100, maka kita patut mengeksitasinya dengan arus yang tidak boleh melebihi skor 1mA. Hal ini sebab apabila dialiri arus melebihi 1 mA, maka akan muncul efek self-heating. Jadi, seperti layaknya bagian resistor, maka kelebihan arus akan diubah menjadi panas. Alhasil hasil penilaian menjadi tidak pantas lagi.

Saat temperatur unsur RTD meningkat, maka resistansi unsur tersebut juga akan meningkat. Dengan kata lain, kenaikan temperatur logam yang menjadi unsur resistor RTD berbanding lurus dengan resistansinya. unsur RTD biasanya diatur pantas dengan resistansi mereka dalam ohm pada nol derajat celcius (0⁰ C). Spesifikasi RTD yang paling awam merupakan 100 Ω (RTD PT100), yang berarti bahwa pada temperatur 0⁰ C, unsur RTD patut menonjolkan skor resistansi 100 Ω.
Dalam prakteknya, arus listrik akan mengalir melewati unsur RTD (unsur resistor) yang terletak pada daerah atau daerah yang mana suhunya akan dievaluasi. Poin resistansi dari RTD kemudian akan dievaluasi oleh instrumen alat ukur, yang kemudian memberikan hasil bacaan dalam temperatur yang pas, pembacaan temperatur ini didasarkan pada karakteristik resistansi yang diketahui dari RTD.
Unsur sensor RTD mempunyai dua variasi konfigurasi yang paling awam, merupakan

1. Wire-wound
Seperti yang dibuktikan pada sebelumnya, wire-wound merupakan variasi unsur yang terdiri dari kumparan kawat logam (platina) yang melilit keramik atau kaca, yang ditempatkan atau ditutup dengan selubung probe sebagai pelindung.

1. Thin-film
Thin-film merupakan variasi unsur RTD yang terdiri dari lapisan bahan resistif yang benar-benar tipis (biasanya platina), yang diletakkan pada substrat keramik yang kemudian dilapisi dengan epoxy atau kaca sebagai segel atau pelindungnya.

0 Comments

Posting Komentar